Semua Beristighfar Untuk Mu
~Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullah
Kajian : Tadzkiratus Samii
Masjid Nurul Iman, BlokM Jakarta
13 Oktober 2018
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
…Dan Jika kita menghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat Dzholim dengan nikmat Allah (lihat Qs. Ibrahim:34)
Tidaklah ada illah yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah dan tidaklah ada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah hamba dan Rasul-nya.
— Ust. Yazid Bin Abdul Qodir Jawas Muqoddimah, Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga
Semua Beristighfar Untuk Mu
… Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap nya karena ridho kepada penuntut ilmu (syari) dan sesungguhnya seorang ulama dan penuntut ilmu seluruh yang ada di langit dan dibumi beristigfar untuk dirinya. Sampai ikan ikan yang ada di dasar laut beristigfar untuk dirinya.
— Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3641), Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223)
Alasan hewan beristigfar adalah karena mereka diciptakan untuk bermanfaat. Dan karena ulama dan penuntut ilmu menganjurkan untuk menebar kebaikan termasuk kepada para mhakluk Allah lain seperti hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu sampai menyembelih hewan pun kita diajarkan adab untuk menyembelih. Agar dapat menyembelih tanpa menyakiti hewan sesembelihan tersebut dan berlaku baik terhadap hewan sesembelihan itu.
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Kisah Abu Hurairah menyeru kepada penduduk Pasar
Abu hurairah pernah melewati pasar, ia berkata “Wahai Masyarakat pasar sungguh kalian merugi”. Kemudian Masyarakat pasar itu bertanya mengapa demikian Abu hurairah. Abu Hurairah menjawab pertanyaan tersebut. “Bagaimana kalian tidak merugi ketika Rasullullah membagikan warisan nya sedangkan kalian menyibukkan diri disini”. kemudian taklama kemudian setelah warga pasar ke masjid kemudian mereka kembali lagi ke pasar . Mereka bertanya, Tidak ada satupun harta warisan Rasullullah yang sedang dibagikan wahai Abu Hurairah. Kemudian Abu hurairah menjelaskan Ilmu Allah yang sedang disampaikan oleh Rasullullah itulah warisan yang paling mahal.
— Diriwayatkan oleh Ath-Thabraani dalam Al Ausath dengan sanad hasan
Ibnu qoyim pernah merisalahkan kepada kerabatnya :
jika kalian ingin hidup berkah maka senantiasalah terus menuntut ilmu.
Tulisan ini bertujuan sebagai Murojaah penulis dan juga diharapkan dapat bermanfaat untuk pembaca dan ini merupakan rangkuman catatan kajian pribadi sehingga mungkin akan terdapat kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya sangat terbuka untuk menerima kritik, saran, dan perbaikan.
Terimakasih, Jazakumullahkhairan.