Dijaga Oleh Ilmu

ottoh hidayatullah
6 min readMay 9, 2020

--

~Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullah
Kajian : Tadzkiratus Samii
Masjid Nurul Iman, BlokM Jakarta
21 Desember 2019

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

…Dan Jika kita menghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat Dzholim dengan nikmat Allah (lihat Qs. Ibrahim:34)
Tidaklah ada illah yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah dan tidaklah ada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah hamba dan Rasul-nya.
- Ust. Yazid Bin Abdul Qodir Jawas Muqoddimah, Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga

Dijaga Oleh Ilmu

Kaidah ulama salaf (terdahulu) menyebutkan bahwa,
jika anda melihat seseorang disukai oleh seluruh lingkungan nya, ketahuilah bahwa dia orang buruk. kenapa demikian, karena tidak ada sebenarnya manusia dimuka bumi yang bisa membuat semua orang senang.”

Itulah konsekuensi hidup dengan karakter, semakin anda memiliki karakter maka akan ada 2 jenis orang dihadapan anda, yang mendukung (pro) atau ada yang menolak (kontra).

Karena Rasullullah pun seperti itu juga, kaum mukminin mencintai beliau hingga kini, begitu juga kaum musyrikin mereka mencela Rasullullah hingga kini. mengapa? karena itulah sebab jika seseorang memiliki karakter dan itu wajar. Karakter Rasullullah yaitu mentauhidkan Allah, bersemayam wahyu wahyu serta firman Allah di dalam dada nya (hati).

Jangan kan manusia, benda mati pun bisa memecah manusia menjadi 2 kubu yaitu manusia yang mendukung dan manusia yang menolak. Sebagai contoh adalah buah durian, betapa banyak yang sangat menyukai buah durian namun di balik itu terdapat orang orang yang membenci buah durian. Penyebab nya adalah karena buah durian memiliki karakter, dari bau nya, bentuk duri nya, dan lain semisalnya.

Maka hendaklah berusaha menjadi seseorang yg memiliki karakter yang selalu berpegang pada dalil kebenaran yang datang nya dari Allah dan Rasullnya setelah menjalani itu maka bertawakal lah. Setelah kita memegang amanat ilmu yang berkarakter itu apakah Allah langsung mengangkat derajat nya karena hanya sebatas lisan yang terucap? kemudian Allah Subhanawuata’ala berfirman :

Source : https://quran.com/29

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?
(Qs. Surah Al-’Ankabut ayat 2)

Barang siapa yang di fase awalnya (muda) terbakar, lalu dia tetap berjalan dan bergantung hanya kepada Allah, maka fase kehidupan akhirnya akan bersinar, orang orang besar itu lahir dari keringat, perjuangan dan air mata.

Imam Ibnu Jauzy Rahimahullah mengatakan :

Kenyamanan tidak berasal dari kenyamanan.

Nabi Shallallahualaihiwassalam menganjurkan dengan sangat para pemuda untuk menikah muda dan bersegera memiliki keturnan, ulama mengatakan diantara hikmah nya adalah dengan begitu anak-anak mereka akan mengerti bagaimana berusaha dalam keadaan susah dan perjuangan.

Saat kita memutuskan berhijrah, itu artinya kita membuat keputusan untuk lebih dekat kepada Allah. Kita melangkah ke jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya. Lihatlah kehidupan para nabi, ujian nya semakin berat setelah mereka menerima wahyu dari Allah . Karena itulah proses untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah karena dibalik itu begitu besar nikmat karunia kebahagiaan dunia akhirat yang Allah janjikan.

Solusinya adalah belajar dalam setiap tingkatan agar mampu menerima, memahami, menghadapi ujian yang Allah berikan. Dengan belajar menuntut ilmu maka insyaAllah tidak akan ada masalah yang akan menghancurkan kita. Ketika kita sepakat kunci nya adalah ilmu, maka ada hal hal serta adab yang harus kita ketahui seperti ucapan Yusuf bin Husein :

Hanya dengan hakikat adab anda mendapatkan ilmu.

Menjaga Ilmu

Sebagaimana ulama di zaman salaf, mereka berusaha menjaga ilmu. Imam Syafii mengatakan :

“Barang siapa yang tidak menjaga ilmu nya, maka ilmu tidak akan menjaga dirinya”.

Allah berfirman menceritakan keadaan seseorang saat mampu menjaga dirinya dengan ilmu :

(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.(Qs. Al-Baqarah 2:273)

Kisah nabi Yusuf Alaihissalam mengajarkan kita bagaimana oleh sebab Ilmu Allah menjaga hamba nya. Allah berfirman :

Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih.(Qs. Yusuf 12:24)

Ibnu Qoyim mengatakan tingkat sabar nabi Yusuf Alaihissalam pada saat itu adalah tingkatan yang paling tinggi. salah satu diantara tafsir tentang diperlihatkan tanda tanda Allah kepada nya yaitu tafsir dari Abdullah bin Abbas, tanda-tanda tersebut yaitu berupa adanya suara yang memalingkan nabi Yusuf Alaihissalam untuk tidak berzina.

Begitulah Allah menjaga seorang hamba nya karena ilmu yang ia jaga.

Sesungguh nya bagian seorang hamba dari ilmu itu tergantung seberapa dalam hati nya mengagungkan dalam menjaga ilmu. Barang siapa yang hati nya penuh dengan keagungan dan kemuliaan ilmu maka barulah ia layak dijadikan sebagai Wadah nya ilmu. Sesuai dengan kadar turun nya nilai ilmu dalam hati nya maka bagian seorang hamba pun akan luput.
— Syaikh Shalih Al Ushaimi

Ketika harga dari ilmu itu kita anggap rendah maka akan mudah terlepas dari diri seseorang, sehingga inilah yang menyebabkan betapa pentingnya kita mengagungkan ilmu.

Oleh karena itu ketika Allah berbicara tentang ulama, Allah sering menggunakan istilah u’tul ilmah. Makna nya adalah seseorang yang diberikan ilmu. Sehingga keberkahan dan pengagungan terhadap ilmu adalah penyebab Allah memberikan ilmu kepada hambanya.

Al Imam Ghonim salah satu murid kesayangan Imam Malik. suatu kisah anak nya sedang belajar dengan seorang ulama lain yang menjadi guru anaknya. kemudian suatu ketika Imam Ghonim menguji anak nya atas apa yang sudah gurunya ajarkan dan hasil nya sangat baik bacaan dari anaknya tersebut.

Kemudian Imam Ghanim, menyuruh anaknya memberikan beberapa dinar kepada gurunya. kemudian anaknya datang kepada guru nya untuk memberikan dinar tersebut. Setelah itu gurunya membawa dinar tersebut kepada Imam Ibnu Ghonim untuk mengembalikan dinar tersebut. Imam Ghonim berkata, apakah menurut kamu ini terlalu sedikit?
guru dari anaknya menjawab, tentu tidak. kemudian Imam Ibnu Ghonim berkata :

“Sesungguhnya 1 huruf yang kau ajarkan kepada anak ku itu seharga dunia dan seisinya”. sedangkan aku hanya memberikan kepadamu beberapa dinar”

Tulisan ini sebagai sarana murojaah penulis dan juga semoga dapat bermanfaat untuk pembaca. tulisan ini merupakan rangkuman catatan kajian pribadi sehingga mungkin akan terdapat kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya sangat terbuka untuk menerima kritik, saran dan perbaikan.
Terimakasih, Jazakumullahukhairan.

--

--

No responses yet