Amanat itu bernama Ilmu

ottoh hidayatullah
5 min readMay 9, 2020

--

~Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Hafidzhahullah
Kajian : Tadzkiratus Samii
Masjid Nurul Iman, BlokM Jakarta
14 September 2019

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

…Dan Jika kita menghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat Dzholim dengan nikmat Allah (lihat Qs. Ibrahim:34)
Tidaklah ada illah yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah dan tidaklah ada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah hamba dan Rasul-nya.
- Ust. Yazid Bin Abdul Qodir Jawas Muqoddimah, Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga

Amanat itu ilmu

Allah Subhanawuataala berfirman dalam Surah Al Ahzab ayat 72 :

Qs. Al Ahzab : 72, Source : https://quran.com/33/72

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat bodoh,”

Sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia menjadi yang terbaik, bukankah dalam pekerjaan, pendidikan, penampilan dan semisalnya kita sebagai manusia selalu menuntut untuk berusaha menjadi yang terbaik ? maka sesuai dengan ayat diatas manusia dengan sifat nya selalu ingin menjadi terbaik. Salah satu fitrah nya yaitu dengan memegang amanat ilmu dari Allah yang dititipkan kepada nya.

Jika fitrah mengemban amanat ilmu ini di dustakan maka aneh untuk urusan dunia mereka sanggup menerima beban amanat sedangkan untuk akhirat nya tidak. Karena semakin besar amanat yang diterima maka semakin besar tanggung jawab yang dipikul.

Ada kaidah yang harus kita sadari untuk dibedakan bahwa terdapat orang yang tidak tahu tentang sesuatu hal dan antara orang yang tidak mau tahu. maka tidak ingin nya tahu akan ilmu maka ia termasuk kepada orang orang yang berpaling.

Allah Subhanawuataa’ala berfirman tentang orang orang yang tidak ingin tahu seperti ini dalam Surah Ta Ha ayat 124 :

Qs. Ta Ha : 124, source: https://quran.com/20/124

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”

Qs. Taha : 125, source : https://quran.com/20/125

Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?”

Qs. Taha : 126, soruce : https://quran.com/20/126

Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan.”

Datang kepada kita ayat ayat Allah tersebut sebagai petunjuk agar kehidupan kita dunia menjadi lapang tidak sempit seperti apa yang Allah katakan pada Qs. Taha : 124. Titipan ilmu berupa ayat ayat firman Allah serta ajaran melalui Rasullullah Shallallahualaihiwassalam adalah suatu kemuliaan.

Pakar fiqih nomor 1 di kalangan para tabiin, imam Said bin musyaiyab, sering beliau menyampaikan kalimat berikut pada setiap majelis nya yaitu : “ya Allah selamatkan saya, selamatkan saya”. Beliau adalah murid nya dari ibunda nya umat muslim Aisyah dan Abdullah bin abbas.

Para ulama menafsirkan perkataan beliau bahwa sungguh ilmu itu adalah amanat, akan di pertanggungjawabkan setiap ilmu yang disampaikan apakah ilmu sudah di amanatkan dengan amalan.

Beberapa hal yang harus dimiliki pengemban amanat ilmu :

  • Bersikap atas dasar Ilmu.

Allah Azzawajala berfirman :

Qs. Al Isra : 36, source : https://quran.com/17/36

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.

Imam malik pernah mengatakan kalimat seorang ulama :

“Aku benar benar ingin salah satu prinsip yang menjadi warisan seorang ulama ke murid nya yaitu perkataan “Aku tidak mengetahui permasalahan itu”. karena sungguh ilmu itu amanat”.

  • Nasehat
    Makna Nasihat adalah ilmu itu membawa kebaikan untuk pribadi sendiri dan orang lain. oleh karena itu, Nabi Shallallahualaihiwassalam pernah melarang seseorang menyampaikan ilmu ketika hal tersebut kontra produktif. bukan tentang ilmu yang salah tetapi amanat ilmu yang jika disampaikan bisa salah paham terhadap orang yang menerima ilmu tersebut.
  • Niat
    salah satu pengkhianatan terhadap amanat akan ilmu adalah karna niat yang didasarkan bukan karena Allah subhanawuataala.

Inti dari ilmu adalah berubah dari seorang yang menghamba kepada dunia menjadi sebenar benar nya hamba Allah.

Shahabat Nabi Shallallahualaihiawassalam yang mulia pernah berkata :

yang saya khawatirkan adalah pertanyaan Allah yaitu apa yang sudah anda kerjakan dari apa yang telah anda ketahui”. — Abu Darda Radiallahuanh

Tulisan ini bertujuan sebagai sarana murojaah penulis dan juga diharapkan dapat bermanfaat untuk pembaca. tulisan ini adalah rangkuman catatan kajian pribadi sehingga mungkin akan terdapat kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki, saya sangat terbuka untuk menerima kritik, saran dan perbaikan.
Terimakasih, Jazakumullahkhairan.

--

--

No responses yet